Home » » Pengaruh Ibadah Dalam Prilaku Hidup Manusia

Pengaruh Ibadah Dalam Prilaku Hidup Manusia


Pengaruh Ibadah Dalam Prilaku Hidup Manusia

اتْلُ مَا أُوحِيَ إِلَيْكَ مِنَ الْكِتَابِ وَأَقِمِ الصَّلَاةَ إِنَّ الصَّلَاةَ تَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَلَذِكْرُ اللَّهِ أَكْبَرُ وَاللَّهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُونَ (العنكبوت اية 45)

Cerita ini akan membahas pengaruh ibadah terhadap perilaku hidup seseorang yang melakukan ibadah dan bagaimana perilaku itu berpengaruh terhadap pembentukan kwalitas dari orang tersebut.
Ada sebuah cerita yang memang terjadi di kalangan masyarakat. ( Maaf nama kami samarkan ).
Seorang Kiyai bernama KH. Minatonamikaze, sedangkan sang santri bernama HJ. Sunade mempunyai seorang anak laki-laki yang sudah menginjak dewasa, bernama Gus Uchiha Hitaci Akatsuki. Tampa sepengetahuan orang tuanya, hitachi ini rupanya diam-diam mencintai seorang wanita pelacur bernama Sakura Hanuro. Bu nyai Sanude kaget mendengar berita dari teman-temannya, lain halnya dengan pak kiyai sendiri yang tampaknya tetap tenang menghadapi isu tersebut.
Pada suatu malam pak kiyai memanggil gud hitachi ( anaknya ) dan menanyakan perihal hubungannya dengan sakura. Gus Hitachi membenarkan dan bahkan berniat menikahinya. Setelah mendengar alasan anaknya, kiyai yang bijaksana itu mengatakan , “ abah tidak keberatan dengan rencanamu meminang wanita itu, tapi sebelum engkau meminangnya ada permintaan abah yang harus kamu penuhi.
Hitachi. “ Apa itu bah ???? “ ( Tanya anak itu ingin tahu ), pak kiyai.” Begini, ajaklah wanita itu untuk melakukan sholat lima waktu secara rutin selama beberapa bulan saja, tidak sampai satu tahun. Seandainya wanita itu masih melakukan melacur, pada waktu-waktu sholat untuk sholat berjama’ah bersama abah dan keluarga lainnya. Setelah jama’ah dia boleh pulang atau kembali ketempat biasanya, kalau sudah cukup beberapa bulan kamu boleh mengawininya “. Gus Hitachi setuju dan kemudian mendiskusikannya calon tunangannya itu, ternyata Sakura menyetujuinya.
Maka tiap hari  si bejat Sakura berusaha datang ke Musholla pak kiyai untuk sholat berjama’ah pada tahap awal dia biasanya datang menjelang magrib dan isya’. Usai sholat isya’ si bejat Sakura itu berpamitan pulang, kemudian melanjutkan “dinas” seperti biasanya selama itu, ternyata belum genap satu bulan melaksanakan sholat, si rendahan itu sudah mulai jarang “dinas”, Dan belum sampai batas waktu yang telah di tetapkan oleh kiyai Minatonamikaze, si Sakura itu sudah tidak mau dinas lagi, di akan berjanji akan menghentikan kegiatan melacurnya dan ingin hidup berkeluarga secara baik. Namun sesuai kesepakatan dia di minta tetep datang berjama’ah sampai batas waktu yang telah di tentukan. Selama hidupnya sehari-hari sudah berjalan normal. Akhirnya KH. Minatonamikaze menetapi janjinya untuk mengawinkan anak kesayangannya dengan wanita tersebut. Sejak saat itu hidup mereka rukun, tentram dan menjadi orang baik.
Kisah tersebut menunjukkan kebenaran ayat Al-Qur’an.
Dari Al-Hira’ MA GONDAN SARANG


Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan klik disini untuk berlangganan gratis via email, dengan begitu Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di Dapur Tutorial Blogspot

1 komentar:

Arif As 66 BTG mengatakan...

kalau diberi pengaruh ibadah kok kurang tepat ya... kalau pengaruh sholat bagaimana?